Saturday, April 2, 2016

Siapkah Kau 'Tuk Masuk Farmasi?

Tanggal 4 April 2016 lalu, teman-teman yang masih SMA/SMK melaksanakan Ujian Nasional alias UN. Ujian jenis ini adalah pintu gerbang menuju tingkat pendidikan selanjutnya. Setelah UN selesai, para siswa bebas memilih jurusan mana yang akan ia ambil. Bebas meraih mimpinya masing-masing.

Nah, pada fase ini, teman-teman perlu berhati-hati. Jangan sampai salah memilih jurusan. Salah gimana? Jangan sampai memilih suatu jurusan hanya karena latah mengikuti teman. Jangan pula memilih suatu jurusan karena paksaan orang tua. Pelajari betul-betul seluk-beluk jurusan yang akan kamu ambil. Karena kamulah yang akan menjalani masa depanmu sendiri, bukan temanmu ataupun orang tuamu.

Lalu bagaimana dengan kalian yang berencana mengambil jurusan Farmasi? Siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi masuk Farmasi? *malah nyanyi*

Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memilih dunia farmasi sebagai masa depanmu.



1. Minim Waktu Luang

Ini ciri khas orang-orang Farmasi. Semasa kuliah, waktu luang amatlah sedikit. Teman-teman yang sudah menempuh pendidikan di SMK Farmasi pasti tahu betul bahwa jadwal di jurusan Farmasi dipenuhi dengan praktikum, praktikum dan praktikum. Masa-masa kuliah pun sama, praktikum bisa menghabiskan waktu 3 hari sendiri dalam seminggu. Jika kamu mengimpikan masa-masa kuliah yang santai tanpa jadwal yang ketat, Farmasi bukanlah pilihan yang tepat. Namun jika kamu orang yang suka belajar, penuh rasa ingin tahu dan tidak suka bermalas-malasan, jurusan Farmasi sangat cocok buat kamu!



2. Kuliahnya Lama

Jika kamu memilih jurusan Farmasi, setelah kuliah S1-mu rampung, kamu tidak akan "laku keras" di dunia kerja. Gelar "S.Farm." saja tidak cukup. Kamu harus menambah masa kuliahmu 1 tahun lagi dengan mendaftar ke Program Studi Profesi Apoteker (PSPA). Dari sini kamu akan mendapatkan gelar "Apt." di belakang gelar "S. Farm."-mu. Kebanyakan perusahaan mensyaratkan ijazah Profesi Apoteker saat merekrut karyawan. Kalau mau "laku keras" sebagai apoteker, kamu harus mengambil PSPA tersebut selama setahun. Jadi total kuliahnya 5 tahun, terdiri dari 4 tahun di S1 dan 1 tahun di PSPA. Ketika teman-temanmu dari jurusan lain sudah mulai meniti karir, kamu masih saja kuliah.

Perlu diingat, 5 tahun itu adalah asumsi jika skripsimu berjalan lancar. Seperti yang semua orang ketahui, menyusun skripsi tidaklah mudah. Terlebih skripsi tentang Farmasi. Jika skripsi tidak lancar, durasi total kuliah bisa molor sampai 6 atau bahkan 7 tahun. Tapi jangan khawatir, jika kamu orang yang rajin, skripsi tak akan menghabiskan waktumu terlalu lama kok.

So, jika kamu orang yang kemampuan ekonominya sangat terbatas, silakan pikirkan lagi rencanamu untuk masuk Farmasi karena kuliahnya harus dua kali. Namun jika kamu berotak encer, punya bisnis, punya rencana untuk mendapatkan uang sebanyak yang diperlukan, walaupun kondisi ekonomimu saat ini sangat terbatas, tak perlu khawatir. Dengan otak encer dan keuletanmu, kamu pasti bisa mendapatkan beasiswa yang zaman sekarang banyak sekali bertebaran di kampus-kampus.

Jika kamu orang yang ingin kuliah singkat saja 4 tahun lalu langsung bekerja untuk menopang perekonomian keluarga, silakan pikir-pikir lagi kalau mau masuk Farmasi. Bukannya kami melarang, keputusan tetap di tanganmu karena kamu lebih tahu dengan kondisimu sendiri.



3. Gaji Pas-Pasan

Setelah lulus kuliah dan menyandang predikat "Fresh Graduate", jangan kaget bila perusahaan yang menerimamu bekerja menggajimu hanya sebesar UMR. Faktanya, sampai kini masih banyak perusahaan yang menggaji apoteker hanya sebesar atau bahkan di bawah UMR! Rata-rata yang bergaji besar adalah mereka yang sudah mengabdi belasan tahun pada perusahaan. Jika kamu memang anak orang kaya, maka kenyataan tersebut bukan masalah besar. Namun jika kamu akan menopang perekonomian keluarga setelah lulus nanti, sepertinya Farmasi bukan pilihan yang tepat.



4. Banyak Kasus Pelanggaran Melibatkan Apoteker

Ya, kasus malpraktek, penyalahgunaan uang, penyalahgunaan obat, banyak yang melibatkan apoteker. Entah itu memang apoteker yang salah, atau apoteker tersebut hanya dijebak. Yang jelas, jika hatimu tidak benar-benar bersih dan tulus dalam pengabdianmu, lebih baik jangan coba-coba masuk Farmasi. Orang-orang berhati busuk hanya akan merusak dunia kefarmasian di Indonesia.



Itulah 4 hal yang perlu kamu resapi dalam-dalam sebelum memilih jurusan Farmasi. Bersihkan hati, jernihkan pikiran, siapkan mental dan runcingkan otak. Maka kamu akan menjadi apoteker yang baik.