Saturday, October 15, 2016

Seni Mencampur Serbuk


Ada beberapa teknik pencampuran serbuk, diantaranya spatulasi, triturasi, pengayakan, dan tumbling (mengguling-gulingkan dengan mixer secara mekanik). Kali ini kita akan bahas teknik triturasi.
Triturasi adalah teknik pencampuran dengan menghaluskan serbuk bahan-bahan. Untuk skala laboratorium, penghalusan serbuk dilakukan menggunakan lumpang dan alu. Pada skala besar, penghalusandilakukan menggunakan gillingan seperti Stokes Tornado ataupun Fitzmill Comminutor.
Jika bahan yang potensial akan dicampur dengan sejumlah besar pembawa (misalnya 10% dari total berat campuran), pencampuran hendaknya dilakukan dengan metode pengenceran geometris.
Metode pengenceran geoometris dilakukan dengan mencampur bahan yang potensial dan pembawa dalam jumlah yang sama. Setelah merata, pembawa ditambahkan dengan jumlah yang sama dengan jumlah campuran bahan potensial  - bahan pembawa sebelumnya lalu diaduk rata. Setelah merata, pembawa ditambahkan dengan jumlah yang sama dengan campuran sebelumnya. Demikian seterusnya hingga pembawa tercampur merata semuanya. Bahan potensial yang dimaksud disini adalah bahan yang berpotensi tidak tercampur rata, misalnya karena jumlahnya  terlalu kecil.



Misalnya bahan A adalah bahan potensial dan bahan B adalah pembawa. Sebanyak 10 kg bahan A dicaampurkan terlebih dahulu dengan 10 kg bahan B hingga merata. Kemudian 20 kg bahan B ditambahkan ke dalam campuran tersebut dan diaduk rata. Setelah merata, sebanyak 40 kg bahan B kembali dimaasukkan ke dalam campuran tersebut. Kemudian, 80 kg bahan B ditambahkan ke dalam campuran tersebut. Dengan demikian, 10 kg bahan A dapat tercampur rata dengan 150 kg bahan B.
Demikianlah pembahasan tentang mencampur serbuk bahan-bahan baku dengan teknik triturasi. Share informasi ini dengan teman jika dirasa bermanfaat. Jangan lupa follow instagram @apotekeroke


Sumber: Ansel, H.C. 1999. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. UI Press, Depok.

No comments:

Post a Comment