Hai semuanya!
Punya rambut terlalu tipis? Ingin
menyuburkan rambut? Daun randu bisa jadi solusinya. Kali ini saya akan bahas
penelitian yang membuktikan bahwa daun dari pohon randu berkhasiat menumbuhkan
rambut.
Kamu ingin melakukan penelitian tentang khasiat
menyuburkan rambut dari suatu tumbuhan tapi bingung menentukan metodenya?
Mungkin penelitian berikut ini bisa menjadi inspirasi. Langsung aja ya. Check
it out!
Sari daun randu baik daun muda maupun daun tua dapat mempercepat pertumbuhan rambut. Tidak ada perbedaan bermakna antara sari daun muda dan daun tua dalam mempercepat pertumbuhan rambut.
Pendahuluan
Penumbuh rambut (hair tonic) adalah sediaan
yang mengandung bahan-bahan
yang diperlukan oleh rambut, akar
rambut, dan kulit kepala (Tranggono, 1992). Penggunaan bahanbahan yang berfungsi sebagai penumbuh rambut (misalnya counter irritant) dalam konsentrasi rendah akan menyebabkan kemerahan pada kulit
dan rasa hangat sehingga
meningkatkan aliran darah pada kapiler kulit (Balsam dan Sagarin,
1974). Pemanfaatan di bidang pengobatan antara
lain: minyak dari biji untuk obat
kudis dan membantu pertumbuhan rambut,
sari daun yang masih muda dipergunakan
untuk membantu pertumbuhan rambut dengan cara digosokkan pada kulit kepala kemudian dipijit-pijit. Saponin
diketahui dapat meningkatkan aliran
darah kapiler (Heyne, 1987; Perry,
1980).
Metode Penelitian
Daun
muda dipetik dari pohonnya,
diambil daun kedua sampai ketiga dari
pucuknya, sedangkan daun tua diambil dari daun
yang keempat sampai kesepuluh dari pucuknya (Soegihardjo, 1996). Kemudian dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci dan ditiriskan. Sari daun
muda dan daun tua yang sudah dibersihkan dibuat dengan cara ditimbang, diiris-iris
kecil, ditambah air suling 1/5 bagian , direndam selama 30
menit, diremas-remas selama 15 menit, disaring. Sisa air ditambahkan
pada ampas, diremas-remas dan disaring,
filtratnya dikumpulkan untuk keperluan pengujian (Heyne, 1987). Sari daun
dibuat dengan kadar 2, 3,5, dan 5%.
Uji pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengguunakan modifikasi metoda Tanaka (Hardiati, 1986)
dilakukan terhadap 3 ekor kelinci.
Sebelum uji bagian punggung kelinci dibersihkan rambutnya
dengan dicukur, kemudian dibagi
menjadi 6 bagian, 3 di bagian
kanan dan 3 di
bagian kiri. Tiap bagian berbentuk bujur sangkar dengan sisi 3
cm. Pada 3 kotak di bagian kiri diolesi air, sari daun
tua, dan sari daun muda, demikian juga 3 kotak di bagian kanan. Pengolesan pada
tempat-tempat tersebut dilakukan setiap dua hari sekali pagi dan sore.
Pengukuran panjang rambut dilakukan dengan menggunakan mikrometer setiap tiga hari sekali dimulai pada hari ketiga
sampai dengan hari ke delapan belas. Pertumbuhan rambut dihitung sebagai AGD (Average Growth Daily-Gain) dari panjang rambut pada
hari ke 18 dikurangi panjang hari
ke 3, kemudian dibagi 15. Setelah itu dilakukan uji t dengan tingkat
kepercayaan 95%.
Hasil Penelitian
Pertumbuhan rambut pada bagian yang diolesi
sari daun randu lebih cepat daripada bagian yang hanya diolesi air. Dari hasil
uji t, ada perbedaan bermakna untuk sari
daun randu muda dengan air, ada
perbedaan bermakna untuk sari daun randu
tua dengan air, dan tidak ada perbedaan
bermakna antara sari daun muda dan daun tua.
Gimana, tertarik untuk baca laporan
penelitian aslinya? Silakan download disini ya pdf nya DaunRandu.pdf
Penelitian tersebut dilakukan oleh
Marchaban, C.J. Soegihardjo, dan F.E.
Kumarawati. Judulnya UJI AKTIVITAS SARI DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.)
SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT. Dimuat di Traditional Medicine Journal Volume 12 tahun 2007.
No comments:
Post a Comment